ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Analisis data mencakup tentang penerapan dan pengukuran
kinerja (Maturity Level) terhadap Tata Kelola TI di PT Timah. Data yang didapat
merupakan hasil wawancara maupun dokumen- dokumen terkait. Tahap- tahap
analisis diawali dengan pemetaan Business Goals di perusahaan dan COBIT,
kemudian berdasarkan hasil pemetaan tersebut akan diidentifikasi IT goals, IT
Process, serta Control Objectives berdasarkan COBIT yang dapat menjadi sasaran
di perusahaan, hingga tahap yang terakhir, yaitu Maturity Level, dimana penilaian
kinerja secara keseluruhan menghasilkan suatu level tertentu.
Identifikasi Business Goals
Pada tahap awal, yang akan dilakukan adalah mengidentifikasi tujuan
bisnis dan sasaran PT Timah (Persero) Tbk, yang akan diselaraskan dengan
business goals yang berlaku pada COBIT 4.1. Sesuai dengan visi, misi dan tujuan
perusahaan, PT Timah (Persero) Tbk memiliki Rencana Jangka Panjang (RJP)
perusahaan, dimana RJP tahun 2008- 2012 ini berpedoman pada Kepmen BUMN
No: Kep- 102/ MBU/ 2002 tentang Penyusunan Rencana Jangka Panjang Badan
Usaha Milik Negara
Berikut ini merupakan pemetaan antara Business Goals di PT Timah (Persero) Tbk
dan COBIT 4.1,dimana terdapat 5 Business Goals diperusahaan yang dihubungkan
dengan 4 perspektif menurut COBIT 4.1.
Financial
Perspective
|
1
|
Provide a good return on investment of IT enabled business risk
|
2
|
Managed IT-related business risk
|
3
|
Improve corporate governance and transparency
|
Customer
Perspective
|
4
|
Improve customer orientation and service
|
5
|
Offer competitive products and service
|
6
|
Establish service continuity and availability
|
7
|
Create agility in responding to changing business requirement
|
8
|
Achieve cost optimization of service delivery
|
9
|
Obtain reliableand and useful information for strategic decision
|
Internal
Perspesctive
|
10
|
Improve and maintain business process functionality
|
11
|
Lower process cost
|
12
|
Provide compliance with external laws, regulations and
Contracts
|
13
|
Provide compliance with internal policies
|
14
|
Manage business change
|
15
|
Improve and maintain operational and staff productivity
|
Learning &
Growth
Perspective
|
16
|
Manage product and business innovation
|
17
|
Acquire and maintain skilled and motivated people
|
1. Peningkatan pertumbuhan pendapatan min. 20% per RJP (1)
2. Peningkatan kesehatan perusahaan, yang mencakup
ROE, ROI, cash ratio, liquiditas, collection period,
inventory turnover, rasio modal sendiri terhadap modal aktiva (1)
3. Peningkatan di bidang Produksi, yang mencakup
logam timah, batubara, aspal. Dengan cara meningkatkan
pengamanan KP (KuasaPertambangan)
dan cadangan jangka panjang, serta harmonisasi hubungan kelembagaan (4 , 15 )
4. Peningkatan di bidang Pemasaran, yang mencakup ( 4 ,10 )
nilai tambah timah, net profit margin batubara, net
profit margin aspal. Dengan cara meningkatkan pengembangan
kompetensi SDM, serta teknologi dan harmonisasi hubungan kemasyarakatan
5. Peningkatan di bidang SDM, yang mencakup pelatihan, employee turn over, produktivitas karyawan. (15 , 17)
Dari hasil pemetaan di atas, dapat diketahui bahwa business goals
perusahaan telah mencakup keempat perspektif yang ada dalam COBIT,
penjelasannya adalah sebagai berikut:
Sasaran strategis perusahaan adalah meningkatkan pertumbuhan pendapatan
dan kesehatan perusahaan, termasuk di dalamnya ROI. Sasaran ini dipadankan
dengan business goals pertama pada Perspektif Keuangan, yaitu menghasilkan
ROI yang baik dari investasi bisnis, dengan TI sebagai provider yang
mendukung strategi perusahaan.
Sasaran perusahaan yang ketiga, yaitu meningkatkan bidang produksi
perusahaan, seperti logam timah,batubara dan aspal. Hal ini bertujuan untuk
selalu memenuhi kebutuhan/ permintaan customer dengan kualitas yang baik
pula. Peningkatan produktivitas yang dilakukan otomatis akan meningkatkan
jumlah produksi barang. Sasaran ini sama dengan business goals COBIT yang
keempat pada Perspektif Pelayanan, yaitu meningkatkan orientasi dan
pelayanan terhadap customer. Selain itu, peningkatan produksi juga dilakukan
dengan cara meningkatkan cadangan produk jangka panjang yang
menyebabkan perusahaan harus lebih meningkatkan produktivitas
karyawan . Hal ini berkaitan dengan business goals COBIT kelima belas
pada Perspektif Internal, yaitu meningkatkan operasional dan produktivitas staf.
Sasaran perusahaan yang keempat, yaitu meningkatkan bidang pemasaran,
yang mencakup nilai tambah timah, net profit margin batubara dan aspal,
dengan meningkatkan pengembangan kompetensi SDM dan teknologi. Untuk
mencapai hal tersebut, maka perusahaan harus bisa mengoptimalkan sumber-
sumber dayanya, misalnya dengan membenahi sistem informasi sebagai media
penyampai informasi, serta peningkatan kompetensi tenaga pemasaran untuk
menyediakan informasi yang jelas, reliable dan berguna untuk strategi
pengambilan keputusan dan customer dapat dengan mudah mengakses dan
mencapai informasi penjualan produknya. Sasaran ini berkaitan dengan
business goals COBIT pada Perspektif Pelayanan yang kesembilan, yaitu
menyediakan informasi yang handal dan berguna dalam strategi pengambilan
keputusan. Selain itu, divisi pemasaran merupakan media penyampaian
keinginan customer, sehingga sasaran ini turut memenuhi business goals
COBIT keempat pada perspektif yang sama, yaitu meningkatkan orientasi dan
pelayanan terhadap customer.
Sasaran perusahaan yang kelima, yaitu meningkatkan SDM yang mencakup
peningkatan dalam pelatihan, employee turn over dan produktivitas karyawan.
Sasaran ini sepadan dengan business goals COBIT kelima belas pada
Perspektif Internal (Proses Bisnis), yaitu meningkatkan operasional dan
produktivitas staf. Selain itu, demi mewujudkan tujuan dan sasarannya,
perusahaan perlu didukung oleh karyawan yang mampu berkompetisi dan
profesional, hal ini dilakukan dengan cara terus meneruskan meningkatkan
budaya belajar dan seluruh karyawan harus mendapatkan pelatihan yang
memadai di bidang mereka masing- masing. Sasaran ini sama dengan business
goals COBIT ketujtuh belas pada perspektif yang sama, yaitu memelihara
kemampuan dan motivasi karyawan.
Berikut ini merupakan tabel hasil dari pemetaan tujuan dan sasaran bisnis
PT Timah (Persero) Tbk yang sesuai dengan business goals yang berlaku di
COBIT:
2.
|
Peningkatan kesehatan
perusahaan, yang mencakup
ROE, ROI, Cash ratio,
Liquiditas, Collection
period, Inventory Turnover,
Rasio modal sendiri terhadap
modal aktiva
|
1.
|
Provide a good return
on investment of IT
enabled business
investment
|
Financial
Perspective
|
3.
|
Peningkatan di bidang
Produksi, yang mencakup
Logam timah, Batubara,
Aspal. Dengan cara
meningkatkan pengamanan
KP dan cadangan jangka
panjang, serta harmonisasi
hubungan kelembagaan
|
4.
15.
|
Improve customer
orientation and service
Improve and maintain
operational and staff
productivity
|
Customer
Perspective
Internal
Perspesctive
|
4.
|
Peningkatan di bidang
Pemasaran, yang mencakup
nilai tambah timah, Net
Profit Margin batubara, Net
Profit Margin aspal. Dengan
cara meningkatkan
pengembangan kompetensi
SDM, serta teknologi dan
harmonisasi hubungan
kemasyarakatan
|
9.
4.
|
Obtain reliable and and
useful information for
strategic decision
making
Improve customer
orientation and service
|
Customer
Perspective
|
5.
|
Peningkatan di bidang SDM,
yang mencakup Pelatihan,
Employee Turn over,
Produktivitas karyawan
|
15.
17.
|
Improve and maintain
operational and staff
productivity
Acquire and maintain
skilled and motivated
people
|
Internal
Perspesctive
Learning &
Growth
Perspective
|
No .
|
Tujuan dan Sasaran PT
Timah (Persero) Tbk
|
No.
|
Business goals COBIT
|
Business
Goals
Perspective
COBIT
|
1.
|
Peningkatan pertumbuhan
pendapatan min. 20% per
RJP
|
1.
|
Provide a good return
on investment of IT
enabled business
investment
|
Financial
Perspective
|
Maturity Level
Penentuan tingkat kematangan (maturity level) bukan hanya
menggambarkan pengukuran sejauh mana perusahaan telah memenuhi standar
proses pengelolaan TI yang baik. Lebih jauh lagi, tingkat kedewasaan tersebut
seharusnya dapat digunakan untuk peningkatan kesadaran akan kepentingan
peningkatan pengelolaan proses TI sekaligus pengidentifikasikan prioritas dalam
peningkatan yang dilakukan. Tingkat kematangan yang dimaksud merupakan
representasi kematangan/ kedewasaan Proses TI yang berlangsung di perusahaan
(dalam bentuk nilai/ angka).
Adapun penentuan tingkat kematangan akan dilakukan pada tiap proses TI
dan dilakukan terhadap semua level, mulai dari level 0 (nol) atau non- existence,
hingga level 5 (lima) atau optimised, melalui wawancara langsung perihal
pelaksanaan Proses TI dengan divisi SIM di PT Timah (Persero) Tbk. Di dalam
subbab ini penulis menjelasan setiap proses dan level menurut COBIT 4.1,
dibandingkan dengan yang ada di perusahaan untuk kemudian diambil
kesimpulannya.
Berdasarkan hasil analisis, data dilihat bahwa sebagian besar penerapan
proses dari COBIT framework 4.1 di PT Timah (Persero) Tbk berada pada
level rata- rata 3,7.
Pada level kematangan ini, secara keseluruhan proses TI di PT Timah
(Persero) Tbk berada pada skala rata- rata 3, yaitu Defined, yang berarti
bahwa seluruh proses telah didokumentasikan dan telah dikomunikasikan,
serta dilaksanakan dengan pengembangan sistem komputerisasi yang baik,
namun proses evaluasi belum dilakukan secara menyeluruh, sehingga
masih ada kemungkinan dapat terjadinya penyimpangan.
Untuk setiap domain dari COBIT framework 4.1, level kematangan dalam
pengelolaan TI dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
Domains
|
Level
|
PO (Plan and Organise)
|
3,2
|
AI (Acquire and Implement)
|
3,5
|
DS (Deliver and Support)
|
4,1
|
ME (Monitor and Evaluate)
|
4
|
Rata- rata
|
3,7
|
Level Tata Kelola TI di PT Timah (Persero) Tbk
B. Di PT Timah (Persero) Tbk, terdapat 11 proses TI berada pada level
Optimised, 6 proses pada level Managed and Measurable, 8 proses pada
level Defined, serta 3 proses pada level Non- existence.
C. Berdasarkan hasil mapping antara business goals di PT Timah (Persero)
Tbk dan COBIT framework 4.1, terdapat 28 IT process dan 137 detailed
control objectives yang harus diperhatikan di perusahaan.
D. Terkait dengan hasil scoring dengan menggunakan COBIT, perusahaan
masih harus melakukan banyak proses perbaikan secara
berkesinambungan terhadap operasional TI yang berjalan, antara lain:
- Belum adanya proses Quality Management System, proses ini
penting untuk diimplementasikan di perusahaan untuk menjamin
bahwa TI di perusahaan telah memberikan added value bagi
perusahaan, serta untuk kebutuhan transparansi.
- Belum adanya penerapan proses Manage Projects, dimana proses
ini berguna dalam menjamin agar nilai dan kualitas proyek dapat
memaksimalkan investasi TI yang mungkin.
- Belum adanya proses Install and Accredit Solutions and Changes,
proses ini berguna dalam menjamin operasional sistem baru sesuai
dengan hasil dan harapan yang telah disetujui.
E. Tidak semua rekomendasi proses menurut COBIT dapat diterapkan,
perusahaan dapat mencari dan mengkaji tools- tools lainnya yang dapat
disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan.
F. Dari hasil pengujian tersebut juga dapat dirangkum mengenai kekuatan
dan kelemahan yang dimiliki oleh operasional TI di perusahaan, yaitu
sebagai berikut:
· Kekuatan:
- Sistem aplikasi TI yang dimiliki PT Timah saat ini sudah
terintegrasi, dengan pengadaan training yang baik
- Perusahaan telah memiliki inisiatif TI yang cukup baik
dalam penyusunan rencana kerja (proses) TI serta Key
Performance Indicator (KPI) nya.
- Memiliki aplikasi Helpdesk yang memadai
· Kelemahan:
- Ketergantungan terhadap pihak ketiga dalam menjalankan
proses TI di perusahaan
- Kurangnya pengawasan dan akuntabilitas terhadap kinerja
TI karena belum adanya tim khusus audit internal TI di
perusahaan.
- Belum adanya penggunaan pedoman Tata Kelola TI yang
baik untuk dijadikan acuan tetap
- SDM yang belum cukup memadai dalam mempersiapkan
sistem Tata Kelola TI yang baik.
- Tim yang melakukan Quality Assurance (QA) dilakukan
oleh tim SAP sendiri, sedangkan proses ini seharusnya
dilakukan oleh pihak independen